Gedung Sate dibangun pada tahun 1920 dan dirancang oleh arsitek Belanda, J.Gerber. Bangunan tersebut dinamakan Gedung Sate karena bentuk dari atap utamanya yang dirancang menyerupai bentuk sate. Bangunan ini dirancang dengan mengkombinasikan unsur-unsur arsitektur Italia dengan arsitektur setempat, serta unsur-unsur agama Islam dan Hindu. Saat itu, pemerintah Hindia Belanda menggunakan bangunan ini sebagai kantor pusat pemerintahan dan saat ini Gedung Sate merupakan kantor Gubernur Jawa Barat.
Lokasi | : | Jl. Diponegoro No. 22 - klik disini untuk peta lokasi Gedung Sate |
Biaya masuk | : | gratis |
Fasilitas | : | toilet |
Fasilitas umum terdekat | : | minimarket, apotek, ATM, hotel |
Tempat menarik terdekat | : | Museum Geologi, Museum Pos Indonesia |
Cara menuju ke sana | : |
![]() ![]() |
Keterangan | : | Gedung Sate terbuka untuk umum hanya pada akhir pekan dan hari libur nasional, dan harus melalui izin terlebih dahulu ke Bp. Wawan (staf keamanan internal Gedung Sate). Ada "pasar kaget" di depan Gedung Sate setiap hari Minggu (di area Gasibu). Banyak penduduk setempat yang datang ke 'pasar' ini sehingga mengakibatkan kemacetan lalu lintas di sekitar daerah tersebut. |
...Gedung Landmark :Hlmn sebelum ini | Hlmn berikut: Hagel Eens...