versi cetak obyek wisata monumen dan tugu di bandung

Monumen dan Tugu di Bandung

| Monumen Purwa Aswa Purba | Monumen Bandung Lautan Api | Monumen KM BDG 0+00 |
| Monumen Perjuangan Rakyat Jabar | Monumen Mitra Kota | Patung dr. Westhoff |
| Tugu/Patung Sapi Perah | Tugu Pemain Sepak Bola | Tugu Pastor Verbraak | Tugu Tentara |


Monumen Purwa Aswa Purba

Jika Anda tiba di Stasiun Bandung dan keluar melalui pintu gerbang di Jl. Stasiun Barat, Anda akan melihat patung lokomotif kuno yang bernama Monumen Purwa Aswa Purba. Monumen ini dibuat oleh Hartmann dan kemudian diresmikan oleh Bapak Anwar Suprijadi sebagai Direktur Utama Perumkamuka (sekarang PT. Kereta Api) pada 28 September 1992. Angka TC.10.08 yang tertera di monumen memiliki arti tertentu. T berarti tramlok (alat ukur yang tidak standar), C berarti roda kemudi yang memiliki diameter 600 mm. Beberapa puluh tahun sebelumya, Llokomotif ini pernah beroperasi dipakai di sekitar Cikampek dan Karawang, Jawa Barat.



Klik gambar di atas untuk menampilkan foto Monumen Purwa Aswa Purba yang lebih besar.


Lokasi : Jl. Stasiun Barat
Fasilitas umum terdekat : ATM, rumah sakit, pusat perbelanjaan
Tempat menarik terdekat : Galeri Cupumanik
Cara menuju ke sana : terletak tepat di depan Stasiun Kereta Bandung.


Monumen Bandung Lautan Api

Monumen Bandung Lautan Api merupakan monumen tertinggi di Bandung yang dibangun untuk mengenang pertempuran antara pasukan Belanda dengan Indonesia pada tanggal 25 Maret 1946. Para pejuang Indonesia membakar dan menghancurkan bagian selatan Bandung sebagai strategi untuk berjuang melawan bangsa penjajah. Monumen Bandung Lautan Api ini terletak di dalam Taman Makam Pahlawan Cikutra (tepat berada di seberang Museum Sri Baduga).



Klik gambar di atas untuk menampilkan beberapa foto Monumen Bandung Lautan Api yang lebih besar.

Di sekitar monumen terdapat sebuah taman yang ditumbuhi oleh banyak pepohonan, yang dipelihara oleh pemerintah daerah setempat. Setiap pohon disertai dengan plakat yang berisi informasi mengenai jenis pohon tersebut. Ruang terbuka yang berada di dalam area monumen ini juga biasa digunakan penduduk lokal untuk berolahraga, terutama saat akhir pekan.


Lokasi : Jl. Otto Iskandardinata, Tegalega - klik disini untuk peta lokasi Monumen Bandung Lautan Api
Jam operasional : setiap hari, pk. 6:00-18:00
Biaya masuk : Rp. 1.000/orang (terkadang gratis)
Fasilitas : toilet dan lapangan sepak bola
Fasilitas umum terdekat : ATM, apotek, money changer, mini market
Tempat menarik terdekat : Museum Sri Baduga, Kerajinan Tas Elizabeth
Cara menuju ke sana : Dari Stasiun Bandung, naik angkot jurusan Cibaduyut dan turun di perempatan Jl. Ibu Inggit Ganarsih dan Jl. Otto Iskandardinata (tarif: Rp. 3.000 selama 20 menit perjalanan). Dari sana dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 400 meter ke Taman Tegalega
Dari terminal Kebon Kalapa, naik angkot jurusan Dayeuhkolot dan berhenti di Taman Tegalega (tarif: Rp. 2.000 hanya selama 5 menit perjalanan)
Keterangan : anjing tidak boleh masuk. Ada beberapa pedagang kaki lima yang menjual makanan ringan di sini. Hari Minggu umumnya sangat padat dan ramai pengunjung (banyak sampah berserakan). Pengunjung harus waspada terhadap copet di sekitar Taman Tegalega.

Monumen KM BDG 0+00

Monumen mesin giling antik ini merupakan simbol peringatan peristiwa yang terjadi pada tahun 1810, di mana H.W. Daendels, Gubernur Jendral Hindia Belanda saat itu menancapkan sebuah batang kayu ke tanah, tepat di mana mesin gilling ini sekarang berdiri, setelah menyelesaikan sebagian dari proyek besar "Groote Postweg". Kemudian ia juga berkata "Pastikan ketika saya kembali, saya akan melihat sebuah kota baru dibangun tepat disini".



Klik gambar di atas untuk menampilkan beberapa foto Monumen KM BDG 0+00 yang lebih besar.


Lokasi : Jl. Asia Afrika
Fasilitas umum terdekat : hotel, mini market, ATM, apotek
Tempat menarik terdekat : Alun-alun, Hotel Savoy Homann, Mesjid Raya Bandung
Cara menuju ke sana : monumen ini terletak di Departemen Pekerjaan Umum, dekat Hotel Savoy Homann dari Jl. Merdeka, naik angkot menuju Terminal Kelapa dan turun di perempatan Jl. Asia Afrika dan dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 100 meter menuju monumen.

Monumen Perjuangan Rakyat Jabar

Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat dibangun pada tahun 1995. Monumen setinggi 14 meter ini didirikan untuk memperingati pertempuran Perang Bojong Kokosan, di Jawa Barat yang terjadi di awal kemerdekaan Indonesia. Walaupun memiliki area museum bawah tanah, namun lokasi itu tidak dibuka untuk umum.



Klik gambar di atas untuk menampilkan beberapa foto Monumen Perjuangan Rakyat Jabar yang lebih besar.


Di bagian dalam monumen terdapat sebuah museum mini yang baru saja dibuka tahun 2010. Di dalam museum ini pengunjung bisa melihat relief “Bojong Kokosan”, yang menceritakan perjuangan rakyat Jawa Barat melawan pasukan Sekutu (Inggris), sebuah ruang diorama, dan beberapa display gambar bangunan bersejarah di Bandung.

Hingga saat ini pihak pengelola akan terus menambah koleksi dan rencananya akan dilengkapi dengan berbagai macam koleksi di bidang politik, ekonomi, sosial, serta budaya Jawa Barat.


Lokasi : Jl. Dipatiukur No. 48 (sekitar 900 meter sebelah Utara Gedung Sate) - klik disini untuk peta lokasi Monumen Perjuangan Rakyat Jabar
Telepon : 022 2506771
Fax : 022 2506723
Jam operasional : setiap hari, pk. 8:00-15:00, namun museum hanya buka selama hari biasa (Senin-Jumat)
Biaya masuk : gratis
Fasilitas : di dalam monumen terdapat plakat yang bercerita tentang Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, museum tentang Bandung Lautan Api, KAA, dan lainnya
Tempat menarik terdekat : Gedung Sate
Fasilitas umum terdekat : ATM, kafe, minimarket
Cara menuju ke sana : Dengan angkot: naik angkot jurusan Kalapa-Dago yang menuju arah Dago, lalu turun di persimpangan Jalan Sulanjana dan Jalan Ir. H. Juanda (Jalan Dago). Perjalanan ini akan memakan waktu sekitar 5 menit dari sekitar Jalan Merdeka (tarif: Rp. 1.500-Rp. 2.000). Dari persimpangan tersebut naik angkot yang menuju Terminal Cicaheum (jurusan Ledeng-Cicaheum) dan berhenti tepat di depan Gedung Sate (tarif: Rp. 2.000 dengan waktu tempuh selama 5 menit). Lanjutkan dengan berjalan kaki ke monumen. Dari Jalan R. E. Martadinata, naik angkot yang menuju arah Dago (jurusan Riung Bandung-Dago). Setelah sekitar 8 menit perjalanan, Anda bisa turun tepat di sebelah monumen (tarif: Rp. 2.000)
Dengan taksi: dari sekitar Jalan Asia Afrika ongkos taxi akan berkisar Rp. 30.000
Keterangan : sayangnya banyak terdapat coretan grafiti tidak bertanggung jawab dan juga kerusakan lain di monumen. Untuk masuk ke monumen, masuk melalui pintu belakang karena pintu depan monumen hanya dibuka jika ada perayaan-perayaan khusus saja.

Monumen Mitra Kota

Monumen Mitra Kota ini menyatakan hubungan kerjasama antara Bandung dan Suwon (Korea Selatan) yang sering juga disebut sebagai sister city. Monumen ini dibangun pada tahun 1997 dan diresmikan oleh Dada Rosada, walikota Bandung, pada 1 Januari 2006.


Lokasi : Jl. Merdeka
Fasilitas umum terdekat : ATM, money changer, hotel, pusat perbelanjaan, restoran, Kedai Soes Miniku
Tempat menarik terdekat : Gedung Bank Indonesia, Museum Mandala Wangsit
Cara menuju ke sana : berjalan ke arah selatan sepanjang Jalan Merdeka (terletak di sebelah gereja Katedral Bandung).

Kembali ke atas


Tugu/Patung

Bandung memiliki banyak tugu atau patung simbolik yang cukup menarik untuk dilihat atau diabadikan sebagai kenangan foto bersama pengunjung. Sebagian dari mereka ditampilkan di bawah ini:

Patung dr. Westhoff

Westhoff adalah seorang dokter mata yang terinspirasi oleh Louis Braille, pencipta sistem tulisan Braille yang digunakan oleh para tuna netra. Ia menyantuni banyak penyandang tuna netra di Hinda Belanda pada tahun 1901. Melihat hal tersebut, dr. Westhoff melapor kepada jendral Hinda Belanda dan kemudian membuat Yayasan Perbaikan Nasib Orang Buta (Rumah Buta) yang sekarang dikenal sebagai Wyata Guna, sebuah sekolah khusus untuk para penyandang tuna netra. Untuk mengenang jasanya tersebut, dibuatlah sebuah patung setengah badan dr. Westhoff –yang dibuat sejak zaman kolonial Belanda— yang kini berada di dalam area Wyata Guna.

Klik foto di atas untuk menampilkan foto Patung dr. Westhoff yang lebih besar.


Lokasi : Jl. Pajajaran No. 52 (di dalam komplek Wyata Guna)
Telepon : 022 4205214, 4203148
Jam operasional : hari kerja, pk. 8:00-15:00
Fasilitas : toilet, mesjid
Fasilitas umum terdekat : mini market
Tempat menarik terdekat : Pemakaman Pandu
Cara menuju ke sana : dari Istana Plaza di Jl. Pasir Kaliki, naik angkot jurusan Antapani dan turun di depan Wyata Guna (tarif: Rp. 2.000 selama 5 menit perjalanan)
Keterangan : para pengunjung harus meminta izin terlebih dahulu pada yayasan untuk melakukan kunjungan.

Tugu/Patung Sapi Perah

Patung atau tugu ini didirikan di Lembang yang mempunyai citra sebagai produsen susu segar. Patung sapi perah ini memperkuat citra Lembang sebagai kota penghasil susu segar.

Klik foto di sebelah kiri untuk menampilkan foto Tugu/Patung Sapi Perah yang lebih besar.


Lokasi : Jl. Raya Lembang
Cara menuju ke sana : Anda akan melihat patung ini dalam perjalanan dari Bandung ke Tangkuban Perahu.

Tugu Pemain Sepak Bola

Tugu setinggi 2,5 meter ini menggambarkan seorang pemain sepak bola dari kesebelasan besar Bandung, Persib, dibuat oleh seorang artis pemahat dari Bandung, Nuarta. Patung ini dibuat pada tahun 1990 dengan menggunakan bahan campuran tembaga dan kuningan. Patung ini merupakan figur dari Ajat Sudrajat, seorang pemain Persib yang menjadi ikon karena kemampuan dan prestasinya. Pada 1986, Ajat berhasil membawa, Persib untuk memenangkan Piala Presiden di Kompetisi Perserikatan.



Klik gambar di atas untuk menampilkan beberapa foto Tugu Pemain Sepak Bola yang lebih besar.


Lokasi : Jl. Lembong
Fasilitas umum terdekat : ATM, hotel, rumah sakit, restoran
Tempat menarik terdekat : Museum Mandala Wangsit, Jl. Asia Afrika, Jl. Braga, Monumen Mitra Kota
Cara menuju ke sana : jika Anda berjalan dari Jalan Merdeka menuju Jalan Asia Afrika, Anda bisa melihat patung ini setelah melewati Museum Militer Mandala Wangsit (berada di sisi kanan setelah keluar dari museum). Alternatif lainnya yaitu dengan berjalan kaki sekitar 200 meter dari Jalan Sumatra.

Tugu Pastor Verbraak

Pastor Henricus Christianus Verbraak (1835-1918) adalah seorang pastur tentara KNIL (tentara Hindia-Belanda) ketika ia bertugas ke Aceh pada tahun 1874-1907. Ia wafat pada 1 Juni 1918 di Magelang karena penyakit yang melemahkan mata.

Patung perunggu yang berada di Taman Maluku yang rimbun ini dibuat oleh pematung Belanda bernama Gerharda Johanna Wilhelmina Rueb dan berada di dalam taman yang rindang, Taman Maluku. Pengunjung dapat melihat patung Pasteur H.C. Verbraak yang sedang memegang sebuah buku dan terdapat penjelasan singkat di bawah patungnya.

Klik gambar di sebelah kanan untuk menampilkan foto Tugu Pastor Verbraak yang lebih besar.


Lokasi : Jl. Ternate, di dalam Taman Maluku
Fasilitas umum terdekat : ATM, kantor pos, restoran, hotel, supermarket
Tempat menarik terdekat : factory outlet di sepanjang Jl. R. E. Martadinata
Cara menuju ke sana : dari factory outlet The Secret, jalan kaki sekitar 400 meter menuju patung ini.

Patung Tentara Pelajar dan Patung Laskar Wanita (Laswi)

Patung atau tugu ini didirikan untuk mengenang jasa para pelajar dan laskar wanita Indonesia yang juga turut berjuang melawan penjajahan Belanda bersama-sama dengan tentara Indonesia. Kedua patung ini merupakan hasil karya seniman Sunaryo (pendiri Selasar Sunaryo Art Space). Patung laskar wanita sendiri diresmikan oleh walikota Bandung, Husein Wangsaatmaja pada 10 Novermber 1981. Namun cukup disayangkan, tidak ada informasi lebih jauh yang tersedia mengenai kedua patung ini.



Klik gambar di atas untuk menampilkan beberapa foto Patung Tentara Pelajar dan Patung Laskar Wanita (Laswi) yang lebih besar.


Lokasi : Jl. Kebon Jukut (Viaduct)
Fasilitas umum terdekat : ATM, minimarket, hotel, restoran
Tempat menarik terdekat : Aroma Factory and Coffee Shop
Cara menuju ke sana : sekitar 500 meter arah timur dari stasiun kereta Bandung. Pilihan lainnya yaitu dari Jalan Merdeka, naik angkot yang menuju St. Hall lalu turun tepat di depan tugu ini (tarif: Rp. 2.000 selama kurang lebih 5 menit perjalanan)
Keterangan : pengunjung bisa melihat grafiti dan bentuk pengrusakan lainnya di sekitar tugu.

...Lembang :Halaman sebelumnya | Halaman berikut: Museum...



Booking.com

Kembali ke atas



Jangan lupa ikutan LIKE US yaaa




Komentar Anda:


Isi komentar adalah sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim. Anda sebagai pengirim komentar harus membaca dan sepenuhnya menyetujui Syarat dan Ketentuan Komentar Anda (klik disini), Syarat dan Ketentuan (klik disini) serta Kebijakan Privasi (klik disini) www.JoTravelGuide.com.




Nama:

Lana 18 Apr 2014

Komentar:

Bandung lautan api terjadi pada 23 Maret 1946 bukan 25 Maret 1946. Cmiiw.

Nama:

dwi 15 Apr 2014

Komentar:

lokasi monumen bandung lautan api bukan di taman makam pahlawan cikutra tetapi berada di taman tegallega

Nama:

kihapit 30 Jan 2014

Komentar:

Disimpan dan dibawa oleh siapa sekarang mengenai patung tembaga setengah dada Louis Pasteur yang dahulunya terletak di pojok Taman Maluku belokan Jl. Aceh - Jl. Seram Bandung...?

Nama:

www.JoTravelGuide.com 28 Jan 2014

Komentar:

Hehehehe... Sama-sama, seneng bisa mbantu... Jangan lupa kasih tau teman-teman untuk mampir ke www.JoTravelGuide.com juga ya Firda :)

Nama:

firda 28 Jan 2014

Komentar:

Akhirnya pelajarannya selesai trimakasih yh....:)

Kembali ke atas


jika menurut anda situs kami membantu memberikan informasi terkait, anda dapat menyumbang untuk membantu kelangsungan tayang situs ini, kami dapat menerima bantuan melalui tombol paypal "Donate" dibawah ini. terima kasih



Booking.com